Home » » Delapan Tahun Sebelum Brasil Dibantai, Zidane Menanduk Materazzi

Delapan Tahun Sebelum Brasil Dibantai, Zidane Menanduk Materazzi

Hari Rabu (9/7/2014) menjadi hari yang bersejarah untuk publik sepak bola dunia, karena Brasil mengukir kekalahan terburuk dalam sejarah sepak bolanya setelah dibantai Jerman 1-7 di semifinal Piala Dunia.

Ternyata, pada tanggal yang sama di tahun 2006 lalu, ada juga sebuah momen yang tidak akan pernah dilupakan publik dunia yakni tandukan Zinedine Zidane kepada bek Italia, Marco Materazzi.

Zidane, yang turut serta saat Perancis menjuarai Piala Dunia tahun 1998, kembali bermain dan menjadi kapten guna memimpin negaranya tampil di putaran final Piala Dunia Jerman 2006.

Setelah awal yang tidak mudah di turnamen ini, mereka kemudian tampil apik pada fase knock-out. Pada perempat final Perancis menyingkirkan tim kuat Brasil 1-0. Selanjutnya pada babak semifinal giliran Portugal yang ditaklukkan dengan skor sama berkat gol penalti Zidane.


Pada pertandingan final yang digelar di Stadion Olimpiade, Berlin, Perancis unggul lebih dulu lewat penalti Zidane usai Materazzi menjatuhkan Florent Malouda di kotak terlarang. Italia kemudian menyamakan kedudukan 12 menit berselang setelah Materazzi membuat gol dengan tandukan kepala.
Pertandingan akhirnya harus dilanjutkan dengan babak tambahan, tetapi tidak ada lagi gol setelah dua tim bermain imbang 1–1 selama 120 menit pertandingan.

Namun salah satu episode yang paling mengejutkan dalam sejarah Piala Dunia terjadi. Kamera tiba-tiba menangkap pemain Italia, Materazzi, tergeletak di sisi kiri lapangan. Kemudian diputarlah tayangan ulang yang menunjukkan Zidane berlari ke arah Materazzi dan menanduk tepat di dada pemain belakang tersebut.

Sebelumnya, terlihat Materazzi melontarkan kata-kata pada Zidane. Tindakan itupun membuat sang pemain diganjar kartu merah. Perancis kalah dalam adu penalti dengan skor 3-5. Skuad Gli Azzurri pun memenangkan Piala Dunia keempat mereka.

Setelah pertandingan itu, Zidane kemudian mengundurkan diri dari sepak bola dunia. Selang beberapa lama kejadian, dalam sebuah wawancara televisi, pemain berjuluk sang Profesor mengaku tidak menyesali tindakannya.

"Tindakan saya tidak dapat dibenarkan. Saya minta maaf. Tetapi saya tidak menyesali apa yang saya lakukan," katanya pada Canal Plus. (M3-14)

0 komentar:

Posting Komentar

Agen Poker Populer

Agen poker online uang asli yang memberikan pelayanan terbaik serta jaminan menang berapapun pasti di bayar jadi anda tidak perlu ragu lagi bergabung bersama kudapoker