Dua Gol Cazorla Kukuhkan Arsenal di Puncak

Arsenal berhasil mengukuhkan posisinya di puncak klasemen Premier League usai menekuk Fulham 2-0 pada pekan ke-22, Sabtu (18/1). Santi Cazorla menjadi bintang kemenangan Arsenal lewat dua gol yang dibuatnya.


Meski tampil di Emirates Stadium, Arsenal tidak mampu mendobrak pertahanan Fulham yang sangat solid. Mesut Ozil cs. kesulitan membangun serangan karena lini tengah Fulham tampil sangat rapat.

Tidak tinggal diam, Fulham coba balik menyerang. Sayangnya, Dimitar Berbatov tidak cukup tangguh untuk membongkar pertahanan Arsenal yang dikawal Per Mertesacker. Babak pertama berakhir tanpa gol.

Memasuki babak kedua, Arsenal melanjutkan serangannya. Hasilnya baru terlihat di menit ke-56. Santi Cazorla berhasil memecah kebuntuan Arsenal lewat kerja sama cantik dengan Jack Wilshere.

Semangat Arsenal semakin meningkat setelah unggul 1-0. Cazorla kembali menjadi pahlawan Arsenal setelah mencetak gol kedua di menit ke-62. Untuk kali kedua, pemain sayap asal Spanyol itu mengelabuhi Stekelenburg.

Skor 2-0 bertahan hingga laga berakhir. Hasil ini membawa The Gunners memimpin klasemen Premier League dengan nilai 51. Sementara posisi Fulham ada di peringkat 16 dengan 21 poin.

Susunan Pemain

Arsenal
Szczesny, Sagna, Mertesacker, Koscielny, Monreal, Flamini, Wilshere, Cazorla, Gnabry (Podolski 71'), Ozil (Oxlade-Chamberlain 85'), Giroud.

Fulham
Stekelenburg; Riether, Burn, Hangeland, Richardson; Dejagah (Bent 68'), Sidwell, Parker, Kacaniklic (Kasani 86'); Dempsey, Berbatov.

Kepindahan De Bruyne Bukan Karena Mourinho

Gelandang Belgia Kevin De Bruyne akhirnya memilih melanjutkan kariernya ke Wolfsburg setelah gagal bersinar bersama Chelsea. Namun, De Bruyne menampik kabar bahwa kepindahannya karena faktor Jose Mourinho.

"Saya punya hubungan baik dengan pelatih Jose Mourinho. Secara taktis, dia adalah pelatih hebat. Awal musim ini dia juga meminta saya bertahan meski ada sejumlah tawaran, salah satunya Borussia Dortmund," tutur De Bruyne.

"Permainan saya di ajang pramusim kemarin juga bagus. Begitu juga dengan penampilan di Premier League. Tapi saya masih tidak tahu kenapa kehilangan posisi setelah berjumpa Manchester United," ucap De Bruyne kepada Het Laatste Nieuws.

Meski gagal bersinar di Stamford Bridge, De Bruyne tidak pernah menyesal sedikitpun bergabung dengan Chelsea. Ia jugastru merasa beruntung karena pernah beberapa kali dipinjamkan ke klub lain untuk menambah pengalaman.


"Salah satu alasan kepindahan saya adalah karena saya ingin bisa tampil di Piala Dunia. Untuk itu saya harus mendapat lebih lama kesempatan bermain," kata gelandang berusia 22 tahun tersebut.

Mourinho, Media, dan Money

Money, money, money. Kiprah Jose Mourinho sebagai pelatih sepak bola identik dengan kucuran uang dan berbagai cerita kontroversial.

Mourinho pelatih hebat, saya sepakat. Kemauannya untuk belajar memahami bagaimana keringat berkucuran di lapangan membuat dirinya paham meracik strategi memenangi si kulit bundar.
Kalau tidak hebat, bagaimana mungkin Mourinho bisa membawa FC Porto menjuarai Liga Champion 2003/04 dengan melewati hadangan Manchester United di babak 16 besar?
Kalau tidak hebat, bagaimana mungkin Mourinho dikenal sebagai manajer atau pelatih sepak bola tanpa tahun hampa prestasi antara 2003 hingga 2012?
Membicarakan Mourinho dan sepak bola ibarat sebuah balada, tema dan nadanya berbeda-beda. Tak sedikit yang memujanya, tetapi banyak juga yang membencinya. Jangan tanyakan posisi Mourinho di mata pendukung klub rival yang dilatih pria Portugal ini.
Terlepas dari banyak prestasi yang didapat Mourinho, tudingan terhadap dirinya sebagai pelatih yang menguras keuangan klub tak bisa dibantah.
Empat musim pertama di Chelsea (2004/05 hingga 2007/08), angka-angka yang muncul dalam bursa transfer mencapai 360 juta pound.
Atau musim pertama di Real Madrid (2010/11), ia membuat klub mengeluarkan 93 juta euro untuk membeli pemain. Pendatang baru termahal ketika itu adalah Angel Di Maria, yang berharga 33 juta euro dari Benfica.
Musim berikut muncul Fabio Coentrao, yang berbanderol 30 juta euro walau tak bisa bersaing dengan Marcelo di posisi bek kiri.
Di La Liga 2012/13, ia memboyong Luka Modric dari Tottenham Hotspur dengan anggaran 30 juta euro, meski kemudian si pemain tidak mendapatkan kepercayaan sang pelatih di lapangan.
Di era kedua bersama Chelsea (2013/14), tetap saja kisah Mourinho tidak lepas dari uang. Setelah tak lagi menemukan “musuh di lapangan” bernama Sir Alex Ferguson, Mourinho masih punya cerita dengan Manchester United.
Sebagai pelatih baru Chelsea, salah satu target belanja Mourinho adalah Wayne Rooney, penyerang andalan klub merah Kota Manchester itu.
Benarkah Mourinho sungguh butuh Rooney di Chelsea? Jangan-jangan ia memang sengaja menciptakan suasana kisruh di kubu lawan yang memang rentan dalam era perubahan setelah ditinggal Sir Alex.
***
Memperlemah kekuatan lawan dengan memakai media sebagai perantara adalah salah satu keunggulan Mourinho.
Pria yang bermain sebagai gelandang ketika mencoba berkarier di lapangan hijau dengan berkompetisi di divisi kedua Liga Portugal ini paham karakter media Inggris.
Ya, berikan media Inggris 10 kata, maka mereka akan mengolahnya menjadi 100 atau bahkan 1.000 kata.
Menarik juga pernyataan Mourinho terkait biaya belanja klub di Premier League.
Pada Agustus 2013, ia melemparkan kritikan terhadap aktivitas klub-klub Inggris. Katanya, “Klub sudah harus memikirkan masa depan. Financial Fair Play akan membuat kita berpikir dengan cara yang berbeda tentang sepak bola.”
Menurut Mou, Chelsea sudah mempersiapkan diri ketika UEFA memberlakukan pembatasan pengeluaran klub-klub yang berada di bawah naungan organisasi tersebut.
“Ada klub yang berpikir FFP tak akan diberlakukan. Mereka terus belanja pemain. Kami berpikir berbeda. Klub mulai berinvestasi pada pemain muda,” kata Mourinho.
Hanya, komentar Mourinho itu diucapkan ketika Chelsea sudah mengeluarkan uang sebesar 65 juta pound di bursa transfer. Musim ini, Chelsea membelanjakan uangnya mencapai 88 juta pound.
Pemain muda? Hm... Samuel Eto’o datang ke London dengan usia 32 tahun. Tiga pemain Chelsea yang memiliki menit tampil terbanyak di Premier League musim ini adalah Petr Cech (31 tahun, 1.890 menit), John Terry (33/1.890), dan Ramires (26/1.800)
Dengan target mengulangi masa jayanya di Chelsea, ucapan Mourinho di media massa memang butuh waktu untuk dicerna.
Mourinho pelatih hebat, saya sepakat. Kemauannya untuk belajar memahami bagaimana keringat berkucuran di lapangan membuat dirinya paham meracik strategi memenangi si kulit bundar.
Kalau tidak hebat, bagaimana mungkin Mourinho bisa membawa FC Porto menjuarai Liga Champion 2003/04 dengan melewati hadangan Manchester United di babak 16 besar?
Kalau tidak hebat, bagaimana mungkin Mourinho dikenal sebagai manajer atau pelatih sepak bola tanpa tahun hampa prestasi antara 2003 hingga 2012?

Membicarakan Mourinho dan sepak bola ibarat sebuah balada, tema dan nadanya berbeda-beda. Tak sedikit yang memujanya, tetapi banyak juga yang membencinya. Jangan tanyakan posisi Mourinho di mata pendukung klub rival yang dilatih pria Portugal ini.

Terlepas dari banyak prestasi yang didapat Mourinho, tudingan terhadap dirinya sebagai pelatih yang menguras keuangan klub tak bisa dibantah.

Empat musim pertama di Chelsea (2004/05 hingga 2007/08), angka-angka yang muncul dalam bursa transfer mencapai 360 juta pound.

Atau musim pertama di Real Madrid (2010/11), ia membuat klub mengeluarkan 93 juta euro untuk membeli pemain. Pendatang baru termahal ketika itu adalah Angel Di Maria, yang berharga 33 juta euro dari Benfica.

Musim berikut muncul Fabio Coentrao, yang berbanderol 30 juta euro walau tak bisa bersaing dengan Marcelo di posisi bek kiri.

Di La Liga 2012/13, ia memboyong Luka Modric dari Tottenham Hotspur dengan anggaran 30 juta euro, meski kemudian si pemain tidak mendapatkan kepercayaan sang pelatih di lapangan.

Di era kedua bersama Chelsea (2013/14), tetap saja kisah Mourinho tidak lepas dari uang. Setelah tak lagi menemukan “musuh di lapangan” bernama Sir Alex Ferguson, Mourinho masih punya cerita dengan Manchester United.

Sebagai pelatih baru Chelsea, salah satu target belanja Mourinho adalah Wayne Rooney, penyerang andalan klub merah Kota Manchester itu.

Benarkah Mourinho sungguh butuh Rooney di Chelsea? Jangan-jangan ia memang sengaja menciptakan suasana kisruh di kubu lawan yang memang rentan dalam era perubahan setelah ditinggal Sir Alex.
***
Memperlemah kekuatan lawan dengan memakai media sebagai perantara adalah salah satu keunggulan Mourinho.

Pria yang bermain sebagai gelandang ketika mencoba berkarier di lapangan hijau dengan berkompetisi di divisi kedua Liga Portugal ini paham karakter media Inggris.

Ya, berikan media Inggris 10 kata, maka mereka akan mengolahnya menjadi 100 atau bahkan 1.000 kata.

Menarik juga pernyataan Mourinho terkait biaya belanja klub di Premier League.
Pada Agustus 2013, ia melemparkan kritikan terhadap aktivitas klub-klub Inggris. Katanya, “Klub sudah harus memikirkan masa depan. Financial Fair Play akan membuat kita berpikir dengan cara yang berbeda tentang sepak bola.”

Menurut Mou, Chelsea sudah mempersiapkan diri ketika UEFA memberlakukan pembatasan pengeluaran klub-klub yang berada di bawah naungan organisasi tersebut.

“Ada klub yang berpikir FFP tak akan diberlakukan. Mereka terus belanja pemain. Kami berpikir berbeda. Klub mulai berinvestasi pada pemain muda,” kata Mourinho.

Hanya, komentar Mourinho itu diucapkan ketika Chelsea sudah mengeluarkan uang sebesar 65 juta pound di bursa transfer. Musim ini, Chelsea membelanjakan uangnya mencapai 88 juta pound.

Pemain muda? Hm... Samuel Eto’o datang ke London dengan usia 32 tahun. Tiga pemain Chelsea yang memiliki menit tampil terbanyak di Premier League musim ini adalah Petr Cech (31 tahun, 1.890 menit), John Terry (33/1.890), dan Ramires (26/1.800)

Dengan target mengulangi masa jayanya di Chelsea, ucapan Mourinho di media massa memang butuh waktu untuk dicerna.

Benitez: Liverpool Bisa Finis di Empat Besar

Pelatih Napoli, Rafael Benitez, memiliki keyakinan kuat bahwa mantan klubnya, Liverpool, mampu finis dalam empat besar dengan menyingkirkan Manchester United dari zona Liga Champion.


Liverpool berhasil mengawali musim dengan sempurna. Skuat asuhan Brendan Rodgers itu tampil gemilang dan sukses berada di posisi empat klasemen hingga pekan ke-21.

Catatan tersebut membuat mantan manajer The Reds, Rafael Benitez, optimistis akan kans Liverpool finis dalam urutan empat besar klasemen pada akhir musim nanti. Menurutnya, klub asal Merseyside itu memiliki keuntungan atas saingan mereka.

"Saya pikir ini akan menjadi musim dimana klub lama saya, Liverpool akan mengulangi pertandingan Liga Champions di Anfield Stadium yang menjadi istimewa bagi saya," kata Benitez kepada The Independent.

"Hadirnya Liverpool dalam empat besar akan menyingkirkan Manchester United di zona Liga Champion. Sulit untuk berbicara dengan penuh percaya diri dalam musim ini di Premier League, namun Liverpool memiliki keuntungan. Yaitu waktu," jelas Benitez.

Juventus Berencana Borong Trio Premier League

Juventus siap borong pemain Tutto spor tmengabarkan I Bianconeri menargetkan tiga pemain Premier League sekaligus untuk didatangkan pada bursa transfer Januari 2014.

Pemain pertama adalah Luis Nani. Winger Manchester United sudah lama menjadi pemain idaman Juventus. Direktur Teknik Giuseppe Marotta dikabarkan ingin segera mewujudkan transfer pria Portugal itu sebelum jendela transfer Januari 2014 resmi ditutup.

Pemain kedua masih dari Man. United, yaitu Patrick Evra. Tak tanggung-tanggung Juventus kabarnya ingin Evra menjadi satu paket dengan transfer Nani. I Bianconeri coba mengambil keuntungan dari situasi kontrak Evra yang bakal berakhir Juni 2014 dan sejauh ini pria Prancis itu menolak memperpanjang kontrak.

Sementara itu, sosok pemain ketiga yang dispekulasikan bakal direkrut ke Turin adalah striker Aston Villa, Christian Benteke. Namun, Benteke hanya menjadi opsi alternatif jika upaya mendapatkan Mario Mandzukic gagal.

Agen Poker Populer

Agen poker online uang asli yang memberikan pelayanan terbaik serta jaminan menang berapapun pasti di bayar jadi anda tidak perlu ragu lagi bergabung bersama kudapoker