Suarez ke Barca dengan Transfer Rp 1,39 Triliun

Barcelona dalam waktu dekat akan mengumumkan megatransfer, yang dilakukan untuk mendapatkan Luis Suarez. Barca sudah setuju untuk memenuhi klausul pembelian yang disyaratkan Liverpool bagi striker timnas Uruguay tersebut.

Suarez pun kini berstatus di ambang pintu masuk Camp Nou, setelah Barcelona sepakat membayar nilai transfer Suarez yang bernilai lebih dari angka 88 juta euro, atau setara dengan Rp 1,39 triliun. Kedua kubu sudah mendapatkan kesepakatan ini setelah selama sepekan melakukan negosiasi. Dalam 24 jam mendatang, Barca akan mengumumkan kepindahan Suarez secara resmi.

Selanjutnya, Suarez akan menjalani tes medis yang dilakukan tim dokter Barca, di Uruguay. Striker 27 tahun itu sedang berada di Uruguay setelah mendapatkan hukuman dari FIFA, menyusul tindakannya menggigit bek Italia, Giorgio Chiellini.

Suarez saat ini sedang menjalani hukuman larangan empat bulan, yang berakhir sampai 26 Oktober mendatang. Menurut ketentuan suspensi, Suarez tidak diperbolehkan berlatih dengan klubnya atau masuk stadion dan melakukan aktivitas yang berhubungan dengan sepak bola.

Barca sendiri menjalankan strategi penjualan pemain untuk mendapatkan dana tambahan membeli Suarez. Alexis Sanchez bakal dilepas ke Arsenal, dengan paket penjualan senilai 40 juta euro. Sementara itu, Liverpool akan melakukan pembelian dengan menggunakan uang hasil penjualan Suarez. Merseyside siap menyambar tiga pemain, yakni Lazar Markovic (winger Benfica), Divock Origi (striker Lille), dan Dejan Lovren (bek Southampton).

Soal Mengganti Kiper, Van Gaal Terinspirasi Strategi Paul Sturrock?

Pelatih tim nasional Belanda, Louis van Gaal, membuat sebuah keputusan yang sangat jitu ketika memasukkan Tim Krul menggantikan Jasper Cillessen menjelang adu penalti melawan Kosta Rika pada perempat final Piala Dunia 2014, Sabtu (5/7/2014). Pasalnya, Krul melakukan dua penyelamatan yang mengantarkan tim Oranye lolos ke semifinal untuk bertemu Argentina.

Namun, apa yang dilakukan Van Gaal ini bukan merupakan hal yang baru pertama kali dilakukan seorang manajer. Sebelumnya, Paul Sturrock sudah pernah menggunakan strategi tersebut pada tahun 2013, ketika membawa klubnya, Southend, melawan Oxford di semifinal Johnstone’s Paint Trophy Southern Area. Dia memasukkan kiper berusia 19 tahun, Daniel Bentley, untuk menggantikan kiper nomor satu Paul Smith.

Seperti halnya Krul, Bentley pun melakukan penyelamatan dengan menahan tendangan pemain Oxford, Alfie Potter, untuk membawa klubnya lolos. Smith, mengaku tak pernah menyadari rencana sang manajer yang kemudian mengatakan: "Saya mungkin harus memberitahu kiper saya sebelum pertandingan bahwa itu akan terjadi."

"Sepanjang kariernya, Bentley fantastis untuk tendangan penalti, dan itu bekerja. Dia menyelamatkan satu."

Southend dikalahkan Crewe 0-2 di final.

Delapan Tahun Sebelum Brasil Dibantai, Zidane Menanduk Materazzi

Hari Rabu (9/7/2014) menjadi hari yang bersejarah untuk publik sepak bola dunia, karena Brasil mengukir kekalahan terburuk dalam sejarah sepak bolanya setelah dibantai Jerman 1-7 di semifinal Piala Dunia.

Ternyata, pada tanggal yang sama di tahun 2006 lalu, ada juga sebuah momen yang tidak akan pernah dilupakan publik dunia yakni tandukan Zinedine Zidane kepada bek Italia, Marco Materazzi.

Zidane, yang turut serta saat Perancis menjuarai Piala Dunia tahun 1998, kembali bermain dan menjadi kapten guna memimpin negaranya tampil di putaran final Piala Dunia Jerman 2006.

Setelah awal yang tidak mudah di turnamen ini, mereka kemudian tampil apik pada fase knock-out. Pada perempat final Perancis menyingkirkan tim kuat Brasil 1-0. Selanjutnya pada babak semifinal giliran Portugal yang ditaklukkan dengan skor sama berkat gol penalti Zidane.


Pada pertandingan final yang digelar di Stadion Olimpiade, Berlin, Perancis unggul lebih dulu lewat penalti Zidane usai Materazzi menjatuhkan Florent Malouda di kotak terlarang. Italia kemudian menyamakan kedudukan 12 menit berselang setelah Materazzi membuat gol dengan tandukan kepala.
Pertandingan akhirnya harus dilanjutkan dengan babak tambahan, tetapi tidak ada lagi gol setelah dua tim bermain imbang 1–1 selama 120 menit pertandingan.

Namun salah satu episode yang paling mengejutkan dalam sejarah Piala Dunia terjadi. Kamera tiba-tiba menangkap pemain Italia, Materazzi, tergeletak di sisi kiri lapangan. Kemudian diputarlah tayangan ulang yang menunjukkan Zidane berlari ke arah Materazzi dan menanduk tepat di dada pemain belakang tersebut.

Sebelumnya, terlihat Materazzi melontarkan kata-kata pada Zidane. Tindakan itupun membuat sang pemain diganjar kartu merah. Perancis kalah dalam adu penalti dengan skor 3-5. Skuad Gli Azzurri pun memenangkan Piala Dunia keempat mereka.

Setelah pertandingan itu, Zidane kemudian mengundurkan diri dari sepak bola dunia. Selang beberapa lama kejadian, dalam sebuah wawancara televisi, pemain berjuluk sang Profesor mengaku tidak menyesali tindakannya.

"Tindakan saya tidak dapat dibenarkan. Saya minta maaf. Tetapi saya tidak menyesali apa yang saya lakukan," katanya pada Canal Plus. (M3-14)

Tragedi Brasil, dari Maracanazo ke Mineirazo

Brasil selalu menderita karena kekalahan ketika menjadi tuan rumah Piala Dunia. Tahun 1950, Brasil mengalami tragedi Maracanazo. Kini Brasil sebagai tuan rumah Piala Dunia 2014 kembali mengalami tragedi yang dijuluki Mineirazo ketika Jerman menggilas Brasil 7-1 di semifinal.
Tragedi Maracanazo yang terjadi dalam pertandingan terakhir grup final Piala Dunia 1950 antara Brasil dan Uruguay di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, adalah mimpi buruk yang tak pernah luntur. Brasil sebagai tim favorit menghadapi tim nonfavorit Uruguay.
Hasil laga di luar dugaan. Uruguay menang 2-1 dan merebut takhta juara. Padahal, Brasil hanya membutuhkan hasil seri untuk menjadi juara dunia. Stadion Maracana pun membisu.
Tragedi Maracanazo terulang menjadi tragedi Mineirazo di Stadion Mineirao, Belo Horizonte, Rabu (9/7) dini hari waktu di Indonesia, saat semifinal Brasil-Jerman. Gol Jerman ke gawang Brasil secara beruntun membuat Stadion Mineirao dipenuhi air mata. Tim ”Selecao” mengalami kekalahan paling memalukan dalam 100 tahun.
Menurut Michel Castellar, analis pada harian olahraga Brasil, Lance, Maracanazo berbeda dengan Mineirazo. ”Tahun 1950, Brasil merasa sebagai tim tak terkalahkan dan kekalahan di Maracana benar-benar di luar dugaan. Sekarang Brasil adalah tim dengan banyak kelemahan dan diprediksi tidak akan mencapai final. Tragedi ini bukan tragedi Maracanazo baru,” kata Castellar.
Namun, tragedi yang dialami Selecao pada 1950 dan 2014 memberikan pelajaran kepada Brasil bagaimana menerima kemenangan dan kekalahan.
”Banyak gelar juara yang direbut Brasil setelah 1950. Banyak pula kemenangan dan kekalahan yang dialami. Tragedi Maracanazo tidak akan pernah terulang,” kata Lamartine da Costa, pakar manajemen olahraga Universitas Rio de Janeiro.
Kejutan Piala Dunia
Hasil mengejutkan seperti yang terjadi pada laga Brasil-Jerman bukan yang pertama. Pada babak penyisihan grup Piala Dunia 1950, Inggris takluk dari Amerika Serikat 0-1. Padahal, AS sama sekali bukan tim unggulan.
Di final Piala Dunia 1954, Jerman Barat menjadi juara dunia setelah mengalahkan Hongaria 3-2. Sebelumnya, Hongaria mencukur Jerman Barat 8-3 yang membuat Hongaria menjadi favorit juara.
Kejutan selanjutnya terjadi pada babak grup Piala Dunia 1966. Korea Utara mampu mengalahkan juara dunia dua kali, Italia, dengan skor 1-0.
Pertemuan Jerman Barat melawan Jerman Timur pada babak grup Piala Dunia 1974 juga sebuah kejutan. Jerman Timur menang 1-0. Laga tersebut dianggap cerminan Perang Dingin antara kapitalisme dan komunisme. Akhirnya Jerman Barat keluar sebagai juara dunia.
Laga-laga mengejutkan antara tim raksasa ”goliat” melawan tim ”liliput” terus terjadi pada babak grup, misalnya Aljazair-Jerman Barat 2-1 di Piala Dunia 1982. Kemudian, Kamerun-Argentina 1-0 (1990), Irlandia-Italia 1-0 (1994), Senegal-Perancis 1-0 (2002), dan terakhir kali adalah semifinal mengejutkan Jerman-Brasil 7-1 pada 2014.

Agen Poker Populer

Agen poker online uang asli yang memberikan pelayanan terbaik serta jaminan menang berapapun pasti di bayar jadi anda tidak perlu ragu lagi bergabung bersama kudapoker