Hummels Diharapkan Fit dan Bisa Main di Final


Bek andalan Jerman, Mats Hummels, kabarnya sedang dalam kondisi yang tak prima. Ia mengalami cedera pada bagian lutut, namun diharapkan bakal fit untuk bermain di partai final.

Hummels menjadi starter saat timnya menggulung tuan rumah Brasil dengan skor telak 7-1. Kemenangan tersebut menjadi rekor tersendiri karena belum pernah ada tim yang mencetak 7 gol di semifinal Piala Dunia.

Namun, bek berusia 25 tahun itu harus ditarik keluar oleh Joachim Loew di awal babak kedua setelah tampak berjalan terpincang-pincang dan digantikan oleh Per Mertesacker.

Dari hasil pemeriksaan, Hummels didiagnosis mengalami cedera pada bagian lutut. Tapi menurut manajer bisnis tim, Oliver Bierhoff, Hummels tetap diharapkan tampil di final.

"Semua pemain dalam keadaan yang oke kecuali Mats Hummels dan dia sedang menjalani perawatan intensif. Ini merupakan langkah pencegahan dan kami berharap ia dapat bermain di final," ucap Bierhoff seperti dilansir Reuters.

Lebih lanjut, juru bicara tim Jens Grittner menambahkan bahwa Hummels mengalami masalah pada otot tendonitis di bagian lututnya dan akan dilihat perkembangan lebih lanjut.

"Kami akan melihat apa yang akan terjadi dan dibutuhkan waktu selama seharian penuh," ucap Grittner.


Saya Benci Adu Penalti Ungkap Sneijder


Wesley Sneijer amat sedih penaltinya gagal membantu Belanda lolos ke final. Kalah dalam adu penalti memang menjadi hal yang sangat tidak disukainya.

Berhadapan dengan Argentina di babak semifinal yang dimainkan di Arena Corinthians, Kamis (10/7/2014) dinihari WIB, Belanda dipaksa bermain hingga adu penalti. Sampai babak perpanjangan waktu usai, kedua tim sama-sama tak mampu mencetak gol.

Di babak adu penalti, Sneijder gagal menuntaskan tugasnya. Tendangannya bisa ditepis oleh Sergio Romero. Belanda pada akhirnya kalah 2-4 dan gagal ke final.

"Ini berat untuk kami. Kami layak mendapat lebih. Mungkin kami seharusnya menuntaskan pertandingan lebih awal," ucap Sneijder kepada NOS seperti dikutip Football Italia.

"Saya pikir hanya ada satu tim yang menginginkan penalti dan itu adalah Argentina. Ini benar-benar menyakitkan. Tapi itulah sepakbola," lanjut pemain Galatasaray itu.

"Saya harus mengambil tanggung jawab. Itu kadang-kadang memang bisa salah. Saya sangat benci adu penalti," katanya.

Belanda selanjutnya akan melakoni laga perebutan tempat ketiga melawan Brasil, Sabtu (12/7/2014) mendatang.


Dua Memori Argentina Ketika Hadapi Jerman


Argentina sudah pernah dua kali bertemu dengan Jerman di final Piala Dunia. Satu berakhir dengan kemenangan, yang lainnya berujung dengan kekalahan.

Argentina pertama kali bertemu dengan Jerman -- yang waktu itu masih mengusung nama Jerman Barat-- pada final Piala Dunia 1986. Waktu itu, Argentina melaju ke final setelah mengalahkan Belgia 2-0, sementara Jerman Barat mengandaskan Prancis juga dengan skor yang sama.

Pada final yang berlangsung di Stadion Azteca, Mexico City, Argentina sempat memimpin 2-0 lebih dulu lewat Jose Luis Brown dan Jorge Valdano. Namun, Jerman Barat bisa menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat gol Karl-Heinz Rummenigge di menit ke-74 dan Rudi Voeller di menit ke-81.

Tepat pada menit ke-84, Argentina sukses unggul lagi lewat gol Jorge Burruchaga dan memastikan gelar Piala Dunia kedua mereka dengan kemenangan 3-2.

Empat tahun berselang, keduanya kembali bertemu. Kali ini, Argentina melangkah ke final setelah menang adu penalti atas Italia. Jerman Barat pun demikian. Mereka lolos ke partai puncak setelah mengandaskan Inggris lewat babak tos-tosan juga.

Pada final yang berlangsung di stadion Olimpico, Roma, dua pemain Argentina mendapatkan kartu merah. Yang pertama adalah Pedro Monzon pada menit ke-65 setelah melakukan tekel dua kaki terhadap Juergen Klinsmann, sedangkan yang kedua adalah Gustavo Dezotti yang menerima kartu kuning kedua setelah menghantam Juergen Kohler.

Jerman Barat menang 1-0 dalam pertandingan ini. Satu-satunya gol mereka lahir dari titik putih setelah Roberto Nestor Sensini melanggar Rudi Voeller. Andreas Brehme yang mengambil penalti itu tidak membuang kesempatan.

Kini Argentina kembali bertemu dengan Jerman di final Piala Dunia 2014. Sama seperti Piala Dunia 1990, Argentina melaju setelah mengandaskan lawannya lewat adu penalti di semifinal.

Bagaimana hasil pertemuan mereka kali ini?


Agen Poker Populer

Agen poker online uang asli yang memberikan pelayanan terbaik serta jaminan menang berapapun pasti di bayar jadi anda tidak perlu ragu lagi bergabung bersama kudapoker