Buffon Tak Khawatir dengan AS Roma

Kiper Juventus, Gianluigi Buffon, tidak khawatir dengan keberhasilan AS Roma memangkas selisih poin. Buffon menegaskan tidak ada kekhawatiran berlebih di skuat I Bianconeri.


Hasil imbang 1-1 yang diraih Juventus atas Lazio dimanfaatkan dengan baik oleh AS Roma. I Giallorossi berhasil memperpendek jarak dengan Si Nyonya Tua setelah meraih kemenangan 3-1 dari Hellas Verona.

Alhasil, selisih poin Juventus dan Roma yang semula delapan poin menjadi enam. Gianluigi Buffon mengaku tak panik dengan situasi tersebut.

"Rasa khawatir kami kadarnya masih sama seperti sebelumnya. Yang berbeda cuma selisih poin yang berkurang menjadi enam. Kami sudah tahu Roma adalah tim yang kuat," ujar Buffon.
Buffon kemudian berbicara soal kartu merah yang didapatnya di pertandingan melawan Lazio.

"Wasit bertugas dengan baik. Kami juga memiliki komunikasi yang bagus di lapangan. Wasit hanya menjalankan peraturan yang ada, jadi kartu merah yang saya terima bukan kesalahan mereka," tutur Buffon dikutip dari football-italia.net.

Michael Essien Sudah Lama Kagumi Milan

AC Milan resmi mendapatkan gelandang asal Ghana, Michael Essien. Essien didapat dari Chelsea dengan nilai kontrak sebesar 1,25 juta euro dan akan bertahan di San Siro hingga 18 bulan ke depan.


Dalam peresmian kontrak yang dilakukan di Milan, Senin (27/1), Essien menyatakan kebahagiaannya bisa bergabung dengan Milan. Pasalnya, eks gelandang Chelsea dan Real Madrid itu sudah lama memimpikan bermian di Italia.

"Terima kasih untuk sambutan yang diberikan. Saya sudah lama terkesan dengan Milan. Milan adalah klub besar dan saya senang bisa berada di sini," tutur Essien di Milan Channel.

Gelandang berusia 31 tahun itu juga bangga bisa dilatih sosok berpengalaman seperti Clarence Seedorf. Menurut Essien, Seedorf adalah sosok yang patut dicontoh karena prestasi membanggakan yang diraihnya.

"Saya sangat senang mendengar semua yang dikatakan Seedorf tentang saya. Dia adalah sosok yang hebat dan saya telah berbincang dengannya," ujar Essien.

Essien dipastikan akan memakai nomor punggung 15 bersama Rossoneri.

Mata Merasa Lega Tinggalkan Chelsea

Kepindahan Juan Mata dari Chelsea ke Manchester United tidak lebih dari keinginan pemain berusia 25 tahun itu untuk bermain bersama timnas Spanyol di Piala Dunia 2014 di Brasil. Kini, ia pun mengungkapkan harapan besarnya bersama United yang tidak ia dapatkan bersama The Blues.

Mata yang hanya bermain dalam 11 pertandingan sebagai pemain inti di Premier League bersama Chelsea dan hampir selalu digantikan sebelum pertandingan usai, merasa cemas dengan masa depannya di timnas Spanyol. Mantan pemain Valencia itu sadar dengan persaingan besar yang tengah ia hadapi untuk bisa menjadi bagian La Roja.

"Ini benar-benar penting. Sangat sulit untuk bisa masuk skuat timnas Spanyol karena ada banyak pemain berjuang untuk satu tempat dari total 23 pemain yang akan ke Brasil," tutur Mata kepada diWashington Post.

"Saya berharap ini adalah kesempatan besar bagi saya untuk bisa terus bermain, tetap fit, dan menunjukkan kepada pelatih tim nasional bahwa saya ingin berada di sana karena saya harus berada di sana. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi jika saya tetap tinggal di Chelsea."

Bila bertahan di Chelsea, kemungkinan terbesarnya adalah Mata akan tetap berada di bangku cadangan karena pilihan Manajer Jose Mourinho di posisinya adalah Eden Hazard, Oscar, dan Willian Borges.

Bahkan Andre Schuerrle juga terlihat memiliki lebih banyak waktu bermain ketimbang Mata. Pemain asal Jerman itu juga yang menjadi pengganti pada laga terakhir Mata untuk Chelsea saat menghadapi Southampton. Mata ditarik keluar dan menunjukkan rasa tidak senang.


"Sekarang saya telah berada di sini dan momen yang saya butuhkan ada di sini. Sekarang saya akan mencoba untuk bermain sebanyak mungkin untuk membantu tim, dan jika semuanya berjalan dengan baik hingga akhir musim, Piala Dunia tentu akan lebih dekat bagi saya, danitu pasti," tutur Mata.

Poyet Segera Datangkan Pemain Argentina Ketiga

Setelah sukses memboyong Santiago Vergini dan Oscar Ustari yang berasal dari Argentina, kini Manajer Gustavo Poyet telah menyetujui transfer Ignacio Scocco dari Internacional. Ini akan menjadi transfer keempat dan ketiga dari Argentina pada Januari 2014.

Seperti yang dikabarkan oleh Sky Sports, Sunderland tampaknya telah memenangkan persaingan dengan Cardiff untuk bisa memboyong Scocco. The Black Cats menyetujui harga sebesar tiga juta pound yang diminta Internacional.

Rencana kepindahan Scocco dari Internacional ke Sunderland ini pun telah dibenarkan oleh sang ayah. Ayah dari pemain berusia 28 tahun itu membeberkan penyebab kepindahan anaknya dari klub Brasil itu ke Premier League.


"Ini bukan karena Scocco tidak suka dengan sepak bola Brasil. Ia hanya tidak memiliki motivasi yang lebih untuk tetap bermain bersama Internacional. Tidak ada yang lain. 

Masalahnya ada pada Internacional, bukan dengan klub Brasil," tutur sang ayah kepada kepada Radio Brasil, Gaucha.

FIFA Mengutuk Kekerasan Demonstrasi di Brasil

Jelang Piala Dunia 2014 yang akan segera berlangsung dalam lima bulan kedepan, Brasil sebagai tuan rumah masih banyakmemiliki permasalahan. Selain pembanginan stadion yang tidak tepat waktu, demostrasi anti Piala Dunia pun tidak kunjung reda.

FIFA pada Senin (27/1) menyatakan bahwa Induk Sepak Bola tertinggi di dunia itu mengutuk segala bentuk kekerasan yang terjadi di Brasil, setelah seorang pria dikabarkan tertembak dan terluka oleh polisi militer selama demonstrasi yang terjadi pada Sabtu (25/1) di kota Sao Paulo.

"FIFA menghormati sepenuhnya hak rakyat untuk memprotes segala sesuatu secara damai dan selama hak-hak setiap orang dihormati. Tetapi, kami mengutuk segala bentuk kekerasan yang terjadi," pernyataan FIFA dikutip dari BigPond.

Mengesampingkan kekhawatiran atas stadion dan masalah infrastruktur lainnya seperti transportasi, FIFA mengatakan mempertahankan kepercayaan publik melalui konsep keamanan yang komprehensif. Hal ini sangat perlu dilakukan oleh otoritas Brasil untuk penyelenggaraan Piala Dunia, seperti di Piala Konfederasi.

"Konsep keamanan telah bekerja dengan baik selama Piala Konfederasi dan telah sesuai atas model yang digunakan di Piala Dunia sebelumnya," lanjut FIFA.


Media Brasil melaporkan telah ada 128 penangkapan dari total 2.500 demonstran yang sempat diamankan. Meskipun, sebagian besar warga mendukung turnamen sepak bola terbesar di dunia itu kembali di selenggarakan di negara peraih gelar juara lima kali itu.

Agen Poker Populer

Agen poker online uang asli yang memberikan pelayanan terbaik serta jaminan menang berapapun pasti di bayar jadi anda tidak perlu ragu lagi bergabung bersama kudapoker